Selasa, 26 Februari 2013

Rumus KEKEKALAN RASA

Cinta bukan pelajaran kimia. Aku tak punya rumus pastinya. Aku pun tak punya formula apa-apa untuk melahirkan rasa. Pilihan tak pernah dijatuhkan, tahu-tahu setiap melihatmu meronalah pipiku. Tahu-tahu kamu menjadi pusat pemasok senyuman dan kebahagiaan. Darimanakah rasa itu lahir? Aku pun tak tahu.


Tetiba hadir, tetiba mengalir, dan lalu sulit bergulir.Tapi aku mengerti soal hukum kekekalan rasa. Tadinya aku juga tidak percaya. Tapi begini bunyinya kira-kira setelah aku benar-benar merasakannya,

“Sejauh apapun hati menyerah, ia selalu pulang ke satu rumah. Kita punya satu objek yang selalu layak diberi kekekalan rasa. Objek itulah rumahnya. Meskipun sekuat tenaga kau menghentikannya, cinta lebih kuat dari yang kau kira.”Itulah kekekalan rasa.

Takkan bisa berganti ke objek lain selain dirinya.Kekekalan rasa hanya berlaku bagi mereka yang benar-benar percaya akan cinta. Karena takdir bukanlah kemana pilihanmu jatuh terakhir. Tapi ketika hatimu merasa bahwa dialah satu-satunya. Bahkan setelah jarak memisahkan, setelah berganti pasangan, tapi hatimu akan selalu berbalik ke orang itu. Meskipun hubungannya telah berakhir, perasaanmu akan selalu mengalir. 

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar