Rabu, 22 Februari 2017

Senyum di pojok ruangan

Tempat ini seperti biasa, hanya ada harum aroma kopi yang di blend dan lantunan lagu klasik.
ditengah ruangan terdapat sebuah meja panjang kayu dan beberapa bangku. aku memilih dsitu.
denyitan suara kursi ketika ku geser membuat sedikit suara berisik. belum lama aku duduk sang barista sudah memnggilku menandakan pesanan ku telah siap. entah apa yang membuat ku jatuh cinta terhadap tempat ini. apa karna logo putri duyungnya? tapi yang pasti bukan karna brand nya yang dapat menciptakan sebuah gengsi di sebuah lingkungan sosial.

hari itu tempat ini terasa lebih sejuk karena diluar sedang dibasahi dengan guyuran hujan, dan di tempat ini hanya ada segelintir orang. kalau biasanya si logo putri duyung ini slalu dipenuhi pengunjung, tapi di gerai yg satu ini selalu sepi pengunjung. itu yang membuatku bisa menghabiskan 12 jam waktu ku di tempat ini.

mataku hari ini sedikit lebih liar, terus memerhatikan sekelilingku. ada satu yang membuat mataku terdiam. sesorang yang duduk di sebrang meja ku tepat disamping jendela. kau tampak terhanyut ldengan macbook mu. entah apa yang sedang kau fikirkan.dan entah apa juga yang kufikirkan sampai aku tak bisa melepaskan pandanganku darimu.

sesekali tangan mu mencoret sesuatu dibuku sketsa mu, sepertinya kau seorang pelukis? oh atau kau seorang arsitektur?
terus terang kau membuat konsentrasiku buyar. tak satupun kerjaan ku aku kerjakan karna mataku terus menatapmu.
tanpa sadar mata kita berpadangan, lama aku tersadar dan kau tersenyum. mukaku memerah.

setengah hari sudah ku habiskan ditempat ini dan kau pun begitu. sesekali kita saling melihat dantersenyum seakan sudah mengenal padahal tidak sama sekali.
enath apa yang terjadi , aku terus menghayalkan mu. sungguh lucu bukan?

kau akhirnya bersip untuk pergi, oh tunggu dulu kenpa kau berjalan kearahku dan tersenyum??? jantungku seeprti nya sudah tak berada pada tempatnya dan nafasku seakan mau berhenti.
" hai?" katamu
aku berusaha tersenyum dengan normal dan mencoba menjawab.
" hai . sudah selesai? balik yuk" sura ntah dari mana
ku balikkan badanku dan ternyata seorang gadis berparas cantik yang mengataknmu.
betapa malunya aku, ternyata kau bukan tersenyum pada ku.


END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar