Kamis, 02 Juni 2011

Histologi Hati, Pankreas, Kandung Empedu

HATI

Organ ini terletak dalam rongga perut di bawah diafragma. Hati menjadi perantara antara sistem pencernaan dan darah. Kebanyakan darahnya (70-80%) berasal dari vena porta; jumlah yang lebih kecil berasal dari arteri hepatica. Seluruh materi yang diserap melalui usus tiba di hati melalui vena porta, yang diserap melalui usus tiba di hati melalui vena porta, kecuali lipid kompleks (kilomikron), yang terutama diangkut melalui pembuluh limfe. Posisi hati dalam sistem sirkulasi sangat cocok untuk menampung, mengubah dan mengumpulkan metabolit serta untuk menetralisasi dan mengeluarkan zat toksik. Pengeluaran ini terjadi di empedu, yakni suatu sekret eksokrin dari hati yang penting untuk pencernaan lipid. Hati juga memiliki fungsi penting untuk menghasilkan protein plasma, seperti albumin, dan protein pembawa lainnya.

Stroma
Hati dibungkus oleh suatu simpai tipis jaringan ikat (kapsula Glisson) yang menebal di hilus, tempat vena porta dan arteri hepatica memasuki hati dan keluarnya duktus hepatica kiri dan kanan serta pembuluh limfe dari hati. Pembuluh-pembuluh dan duktus ini dikelilingi jaringan ikat sepanjang perjalanannya ke bagian ujung (atau bagian asal) di dalam celah portal antar lobuli hati. Di tempat ini terbentuk jalinan serat retikulin halus yang menopang hepatosit dan sel endotel sinusoid di lobules hati.

Lobulus Hati
Komponen strukural utama hati adalah sel-sel hati, atau hepatosit. Sel-sel epitelnya berkelompok membentuk lempeng-lempeng yang saling berhubungan. pada sediaan mikroskop cahay, tampak satuan struktural yang disebut lobules hati. Lobulus hati dipisahkan satu dari lainnya oleh selapis jaringan ikat. Hal tersebut tidak berlaku bagi manusia, yaitu sebagian besar keliling lobuli saling berdekatan sehingga sulit untuk menentukan batas masing-masing lobulus. Pada daerah perifer tertentu, lobuli dipisahkan oleh jaringan ikat yang mengandung duktus biliaris, pembuluh limfe, saraf, dan pembuluh darah. Daerah ini, yaitu celah portal, dijumpai pada sudut-sudut lobulus. Hati manusia mengandung 3-6 celah portal per lobulus, masing-masing dengan venula (cabang vena porta), sebuah arteriol (cabang arteri hepatica), sebuah duktus (bagian dari sistem duktus biliaris), dan pembuluh limfe. Venula tersebut mengandung darah dari vena mesentrika superior dan inferior serta vena lienalis. Arteriol menerima darah dari trunkus seliakus dari aorta abdominalis. Hepatosit ada lobulus hati tersusun radier. Celah antara lempeng sel ini mengandung kapiler, yaitu sinusoid hati. Sel-sel endotel terpisah dari hepatosit dan celah subendotel yang dikenal sebagai celah Disse yang mengandung mikrovili hepatosit. Selain sel endotel, sinusoid juga mengandung makrofag yang dikenal sebagai sel Kupffer. Sel ini ditemukan pada permukaan luminal sel endotel. Fungsi utamanya adalah memetabolisme eritrosit tua, mencerna hemoglobin, menyekresi protein yang berhubungan dengan proses imunologis.

Pendarahan (suplai darah)
Hati menerima darah dari 2 sumber : 80% darah berasal dari vena porta, yang membawa darah yang miskin oksigen namun kaya nutrient dari visera abdominal, dan 20% darah berasal dari arteri hepatica, yang memasok darah kaya oksigen.
Sisem Vena Porta. Vena porta bercabang-cabang menjadi venula porta kecil ke dalam celah portal. Venula portal bercabang ke dalam vena pendistribusi yang berjalan di tepian lobulus. Dari vena pendistribusi, venula inlet kecil bermuara ke dalam sinusoid. Sinusoid berjalan radier, berkonvergensi k epusat lobulus untuk membentuk vena sentralis au vena sentrolobular. pembuluh ini berdinding tipis, dan hanya terdiri atas sel-sel endotel yang ditunjang sedikit serat kolagen. Sewaktu vena sentralis berjalan di sepanjang lobulus, vena ini menerima makin banyak curahan sinusoid dan berangsur bertambah besar. Akhirnya vena sentralis meninggalkan lobulus dari dasar dan menyatu dengan vena sublobularis yang lebih besar. Vena sublobularis secara berangsur berkonvergensi dan menyatu, yang membentuk dua atau lebih vena hepatica besar yang bermuara ke dalam vena kava inferior.
Sistem portal mengangkut darah dari pancreas dan limpa, dan darah dengan nutrient yang diserap di usus. Nutrien dikumpulkan dan diolah di hati. Zat-zat toksik juga dinetralisir dan dihancurkan di hati.

Sistem Arteri. Arteri hepatika bercabang berulang kali dan membentuk arteri interlobularis. Sebagian arteri ini mendarahi struktur –struktur portal, dan lainnya membentuk arteriol yang berakhir langsung ke dalam sinusoid pada jarak-jarak tertentu dari celah portal sehingga sinusoid mendapat campuran darah arteri dan darah vena porta. Fungsi utama sistem arteri adalah memasok cukup oksigen kepada hepatosit.
Darah mengalir dari tepi ke pusat lobulus hati. Akibatnya, oksigen dan metabolit, serta substansi toksik maupun nontoksik lain yang diserap di usus, sampai di sel-sel bagian tepi lebih dulu dan kemudian baru tiba di sel-sel bagian pusat lobulus. Arah aliran darah ini menjelaskan mengapa sel-sel perifer lobulus berprilaku lain dari sel-sel sentrolobular.

KANDUNG EMPEDU

Kandung empedu adalah organ berongga berbentuk buah pir, yang melekat pada permukaan bawah hati. Organ ini dapat menyimpan 30-50 ml empedu. Dinding kandung empedu terdiri atas mukosa dengan epitel selapis silindris dan lamina propria, selapis otot polos, jaringan ikat perimuskular dan suatu membran serosa.
Mukosa kandung empedu memiliki banyak lipatan yang terutama dijumpai ketika kandung ini sedang kosong. sel-sel epitelnya kaya akan mitokondria. Semua sel ini mampu menyekresi sejumlah kecil mucus. Kelenjar mukosa tubuloasinar dekat dengan duktus sisikus berperan pada produksi sebagian besar mucus yang terdapat dalam empedu.
Fungsi utama kandung empedu adalah penyimpanan empedu, pemekatan empedu dengan cara mengabsorbsi air, dan melepaskan empedu ini ke dalam saluran cerna bila dibutuhkan. Proses tersebut bergantung pada mekanisme transport aktif natrium di epitel kandung empedu.

PANKREAS
Pankreas adalah kelenjar campuran eksokrin dan endokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dan hormon. Enzim ditimbun dan dilepaskan oleh sel dari bagian eksokrin, yang tersusun dalam asini. Hormon disintesis oleh kelompok sel epitel endokrin, yang dikenal sebagai Pulau Langerhans. Bagian eksokrin pankreas adalah kelenjar asinar kompleks yang serupa dengan struktur kelenjar parotis. Ciri khas pada pankreas adalah bagian awal dari duktus interkalaris masuk ke dalam lumen asinus. Inti, yang dikelilingi sitoplasma pucat, terletak di sel sentroasinar yang merupakan bagian intra-asinar di duktus interkalaris.
Asinus eksokrin pankreas terdiri atas beberapa sel serosa yang mengelilingi lumen. Sel-sel ini sangat terpolarisasi, dengan inti bulat dan khas untuk sel penghasil-protein. Pankreas ditutupi suatu simpai jaringan ikat tipis yang menjulurkan septa ke dalamnya, dan memisahkan lobulus pankreas. Asinus dikelilingi suatu lamina basal yang ditunjang selubung serat-serat retikulin halus. Pankreas juga memiliki jaringan kapiler luas, yang penting untuk proses sekresi.
Kebanyakan enzim disimpan sebagai koenzim dalam granul sekretoris sel-sel asinus, yang teraktifkan di dalam lumen usus halus setelah disekresi. Hal ini sangat penting untuk melindungi pankreas.Sekresi pankreas terutama dikendalikan oleh 2 hormon yaitu sekretin dan kolesistokinin, yang dihasilkan sel-sel enteroendokrin mukosa duodenum. Rangsangan nervus vagus juga menimbulkan sekresi pankreas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar